Senin, 30 Maret 2015

Image result for rokokSiapa yang tidak kenal rokok???? Gulungan berbentuk silinder dengan panjang sekitar 10 cm ini  memiliki penikmat yang cukup besar terutama pria, tapi wanita juga banyak. Pada setiap bungkus rokok ada peringatan yang menyatakan bahwa rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, paru-paru, impotensi, cacat janin, atau dengan kata lain rokok dapat membunuhmu. Pernyataan apapun yang ditulis pada bungkus rokok tersebut tidak mengurangi jumlah penikmatnya.

Rokok terbuat dari cacahan tembakau, cengkeh, dan bahan lainnya. Jenis rokok juga berbeda-beda, berdasarkan pembungkusnya ada rokok sigarete, kawung, dan cerutu. Sedangkan berdasarkan bahan baku atau isinya rokok dibagi menjadi rokok putih dan kretek.

Manusia pertama didunia yang ditemukan merokok adalah bangsa Indian di benua Amerika. Bangsa indian menghisap rokok untuk upacara pemujaan  roh nenek moyang dan Dewa-dewa mereka. Ketika bangsa Eropa tiba di benua Amerika dan melihat rokok tersebut maka mereka mencobanya, lalu kebiasaan merokok ini dibawa ke benua Eropa dan dihisap oleh para bangsawan untuk kesenangan mereka, itulah yang membedakannya dengan bangsa Indian yang hanya menghisapnya diupacara tertentu saja.

Pada abad ke 17, Spanyol memasuki Turki untuk berdagang, pada saat itu mereka juga membawa kebiasaan merokok itu ke negara-negara muslim sekitarnya, begitu juga ketika mereka  memasuki negara-negara lain, kebiasaan ini dibawa dan diadopsi oleh daerah setempat.

Rokok banyak mengandung bahan kimia, yang sering kita baca pada bungkusnya adalah nikotin dan tar. nikotin adalah zat kimia yang membuat perokok merasa rileks dan kecanduan, sedangkan tar adalah zat-zat kimia yang mengandung yang sebagian besar diantanya bersifat karsinogenik.

Jadi... Apakah anda masih ingin merokok??? atau terlalu sulit untuk terlepas dari rokok???

Jumat, 27 Maret 2015

Image result for kejuKeju adalah makanan yang sudah ada sejak jaman dulu, diyakini makanan ini mulai dibuat sejak manusia meninggalkan kehidupan nomaden menjadi  menetap dan hidup dengan beternak dan bertani.
Kehidupan beternak yang mulai digeluti masyarakat prasejarah membuat mereka semakin mengenal dan memahami fungsi susu. Pada saat susu yang mereka ambil dari ternak terkena sinar matahari dan kurang sterill maka susu menjadi kental tapi masih bisa dimakan, inilah awalnya ditemukan keju krim asam.begitu juga dengan penemuan keju krim manis ditemukan secara tidak sengaja saat seorang pemburu menemukan seekor anak sapi lalu membuka perut anak sapi tersebut dan menemukan sesuatu yang berwarna putih, ternyata enzim yang bernama renet membuat susu menjadi kental dan manis itulah keju awalnya. 

Dalam mitologi Yunani dinyatakan bahwa Aristeaus adalah penemu keju. Pada tahun 800 sm ada tulisan yang menyatakan bahwa cylops membuat dan menyimpan susu kambing dan domba. Orang-orang Yunani percaya bahwa keju membuat perwira mereka lebih gagah dan birahi lebih tingggi.  Keju juga mereka gunakan untuk persembahan pada dewa-dewa.

Pada masa Romawi sudah mulai dibuat berbagai jenis keju dan merekalah yang pertama sekali melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju. Bangsa ini sangat mengerti setiap proses pematangan yang berbeda akan memiliki dampak apa pada keju tersebut. Bangsa Romawi membawa seni membuat keju ketika mereka menaklukkan daerah lain dan juga mengajarkannya pada daerah-daerah Eropa yang belum mengenal keju Akan tetapi ketika kejatuhan Romawi maka semakin banyak keju yang muncul dari setiap daerah karena mengembangkan metode pembuatan keju sehingga memiliki ciri khas yang berbeda-beda, sedangkan Roma memiliki kemunduran dalam seni membuat keju pada saat itu sehingga para biarawan-biarawatilah yang dipercaya dalam membuat dan menulis resep keju.

Ferdinand Cohn pada abad ke 19 adalah orang yang pertama menemukan bahwa proses pematangan keju disebabkan mikroorganisme.

Sabtu, 21 Maret 2015

Image result for kaca mata

Kacamata banyak digunakan oleh orang yang memiliki ganguan penglihatan. Kacamata adalah lensa tipis yang digunakan untuk menormalkan penglihatan.Akan tetapi kacamata juga banyak digunakan sebagai sarana pelindung dari sinar matahari, ataupun untuk sekedar gaya.

Orang yang pertama kali menggunakan lensa dari batu permata yang cekung adalah kaisar Nero dari Roma, dia selalu menggunakan lensa dari permata tersebut untuk membaca ataupun untuk menonton pertunjukan. namun bangsa Tiongkok adalah bangsa yang pertama kali membuat kaca mata seperti sekarang ini. Kaca mata dibuat oval dan besar serta diberi gagang kawat dengan pemberat yang dapat dikaitkan ke telinga. kaca mata terbuat dari kristal atau batu yang transparan, dan biasanya digunakan sebagai jimat keberuntungan atau untuk gaya pada saatb itu.

Bangsa Eropa mengenal kaca mata pada abad ke 13, namun berbeda dengan bangsa tiongkok yang memakainya untuk jimat ataupun gaya, bansa Eropa memakainya untuk membantu penglihatan mereka. Kaca mata pada masa ini masih terbuat dari kristal yang transparan dan hanya memiliki gagang 1 dan biasanya mereka pakai sebagai kaca pembesar saat membaca dan penggunaannya harus dipegang dengan satu tangan.
Lama-kelamaan maka kaca mata tersebut memiliki gagang yang dapat dikaitkan ke telinga serta memiliki lensa yang ganda.
Pada abad ke 9, lensa kaca sudah diasah menjadi batu bulat sehingga dikenal dengan batu membaca, orang yang menemukan metode koreksi penglihatan dan pembuatan lensa ini   adalah. Abbas ibn firnas

Pada abad ke 13 penggunaan kaca mata sebagai lensa jauh lebih baik dari sekedar batu transparan. penelitian menunjukkan bahwa kaca mata tertua yan ditemukan di Tiongkok namun penggagas pembuatan kaca mata ini dianggap masyarakat pada saat itu adalah tukang kaca. 






Minggu, 15 Maret 2015

Kondom merupakan alat kontrasepsi dan juga alat yang dapat mencegah penularan penyakit kelamin. Kondom biasanya dipakai oleh pria, akan tetapi wanita juga memiliki jenis kondom yang dapat dipakai dan memiliki fungsi yang sama dengan kondom pria. Kondom pria dipakai pada saat ereksi dengan cara menyarungkannya pada penis, sedangkan  kondom wanita dipakai kedalam vagina.
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling tua, ini dapat dilihat pada lukisan Mesir kuno yang berumur 3000 tahun yang lalu, yang menggambarkan alat kelamin pria yang memakai pembungkus, akan tetapi belum diketahui dengan jelas apakah alat itu dipakai sebagai alat kontrasepsi atau karena sedang mengikuti ritual tertentu atau sebagai pelindung terhadap serangga. Asal kata kondom sendiri masih menjadi perdebatan sekarang ini, ada yang mengatakan diambil dari bahasa latin  "condon" artinya penampung, ada juga yang mengatakan dari bahasa Italia "guantone" yang artinya sarung.
Di Inggris, menurut mereka kata kondom diambil dari nama dokter yaitu Dr.Condom, yang membuat kondom untuk Raja Charles II, akan tetapi hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

Jika kondom pada masa lampau banyak terbuat dari kandung kemih ataupun usus hewan, maka kondom yang ditemukan pada tahun 1564 oleh seorang dokter bangsa Italia bernama Gabrielo Fallopia merekomendasikan penggunaan sarung linen yang berfungsi sebagai pelindung terhadap penyakit menular seksual. Caranya, sarung linen tersebut dibasahi dengan larutan kimia tertentu dan dikeringkan sebelum dipakai. Dia melaporkan bahwa sarung tersebut melindungi pemakainya dari sifilis..

Sampai pertengahan abad ke-18 kondom dibuat dari usus hewan. kondom karet baru diproduksi pada tahun 1855 setelah Charles Goodyear menciptakan vulkanisasi karet. Tentu saja wujudnya belum seperti sekarang. Kondom karet generasi awal itu dijahit pada sisi-sisinya dan tebalnya mencapai 1-2 mm. Dan bisa dipakai berulang kali. Pada 1912 seorang Jerman bernama Julius Fromm mengembangkan teknik produksi kondom yang baru, yaitu dengan mencelupkan adonan kaca ke dalam larutan karet mentah sehingga kondom jadi lebih tipis dan tanpa jahitan. Sejak masa 1930-an kondom telah mengalami perkembangan menjadi kondom sekali pakai yang tipis dan murah seperti sekarang.

Université Laval di Quebec, Kanada mengembangkan kondom tak kasat mata. Bentuknya berupa jel yang dioleskan di penis dan mengeras (jelnya, bukan penisnya) ketika terjadi peningkatan suhu saat penetrasi anal atau vaginal. Jel tersebut luruh setelah beberapa jam, tapi jel ini masih dalam tahap uji coba klinis.

Image result for kondom


Sabtu, 14 Maret 2015

Bedak adalah alat kosmetik yang wajib dimiliki oleh wanita pada jaman sekarang ini, dan  bedak dipakai untuk mempercantik, ataupun untuk perawatan wajah. 

Di Mesir kuno sebelum masa Cleopatra bedak dipakai untuk ritual menjauhkan diri dari roh-roh jahat atau pengaruh buruk sesuatu hal dan biasanya terbuat dari tanah liat dan kapur. Pada masa Cleopatra bedak sudah merujuk pada kecantikan, dan Ratu Cleopatra sendiri sangat memperhatikan kecantikkannya, hingga bedak yang dia gunakan tidak hanya terbuat dari tanah liat dan kapur, akan tetapi terbuat dari kotoran buaya yang dikeringkan.

Pada masa Kerajaan Sumeria Kuno bedak dibuat dari bunga orche kuning ataupun merah muda, dan tradisi ini didilanjutkaan oleh peradapan Mesopotamia.

Ditiongkok kuno dan jepang bedak dibuat dari tepung beras dan serbuk mutiara, dan para wanita memakainya agar tampak putih dan bersih, karena semakin putih kulit seseorang maka dianggap lebih cantik.

Di Eropa, bedak dibuat dari tepung gandum, dan terkadang memperlihatkan status seseorang, akan tetapi bedak pernah dilarang karena dianggap mengurangi bahan pangan saat itu. 
Bedak pertama sekali diciptakan seperi sekarang ini adalah di Perancis.
Image result for bedak

Jumat, 13 Maret 2015

Image result for sejarah lipstikLipstik atau pemulas bibir adalah satu alat kosmetik yang disukai wanita. Penguinaan lipstik diperkirakan lebih tua dari alat kosmetik lainnya. 

Lipstik diperkirakan pertama sekali digunakan oleh penguasa Sumeria kuno yaitu ratu Ur, dan pada saat itu lipstik merupakan lambang kejayaan, kekuasaan, kekayaan  dan status seseorang. lipstik menggunakan formula bubuk kemerahan yang terbuat dari timah dan batu kaya zat besi. 

Pada jaman Ratu Cleopatra dari Mesir Mereka menggunakan ochre, pigmen alami bumi berwarna merah, merah tua, dan pewarna lainnya untuk menciptakan berbagai warna. Mulai dari nuansa warna yang berbeda dari tangerine, merah muda hingga hitam. Ini membuktikan, bahwa tren lipstik hitam atau berwarna gelap bukan hal yang baru.

Pada masa imperium Romawi dan Yunani lipstik makin populer, pada saat Romawi memperluas jajahannya ke Mesir penggunaan lipstik banyak dipakai untuk untuk menandakan status sosial, sedangkan untuk Yunani kuno lipstik dipakai untuk para wanita penghibur. 

Di Timur tengah abad pertengahan, ahli kosmetik, Moor Abulcasis menciptakan lipstik padat pertama dengan menggunakan cetakan berbentuk khusus. 

Di Inggris Ratu Elizabeth I disebut-sebut begitu mencintai lipstik. Resep rahasianya untuk membuat lipstik sendiri adalah dengan mencampurkan terdiri cochineal, permen karet Arab, putih telur, dan susu ara.

Ratu Elizabeth I juga menciptakan lip liner pertama di dunia dengan mencampur plester dari Paris dengan pigmen merah, kemudian menjemurnya di bawah sinar matahari hingga kering sebelum digunakan sebagai kosmetik.

Lipstik yang sekarang berbentuk tabung lengkap dengan uliran ditengahnya untuk menaikkan dan menurunkan batang  pertama sekali diperkenalkan oleh James Bruce Mason.

Rabu, 11 Maret 2015

Image result for sejarah gaun pengantin putihPernikahan adalah sebuah upacara pengikatan janji antara 2 orang yang ingin hidup sebagai suami dan istri berdasarkan norma, adat, atau agama tertentu. 

Menjelang pernikahan, pengantin wanita biasanya sangat disibukkan dengan pemilihan baju pengantin yang sesuai dengan karakternya.

Pada abad pertengahan, di Eropa pengantin wanita lebih memilih gaun berwarna pelangi dalam berbagai nuansa seperti kuning, oranye, dan merah. Pada saat itu, pernikahan berfungsi sebagai aliansi antara keluarga, bisnis, atau negara. Oleh karena itu, pengantin diharapkan untuk berbusana sesuai status sosial mereka. 

Perempuan dari keluarga kaya mengenakan gaun yang berani, bergaya kuno, dan warna-warni. Hiasan bulu-bulu biasanya dipakai oleh pengantin kaya. Sementara pengantin miskin cukup mengenakan sunday best dress, atau gaun yang biasa dipakai untuk ke gereja. 
Gaun pernikahan berwarna putih pertama kali dipakai oleh adalah Princess Philippa dari Inggris, pada tahun 1406. Namun setelah itu pun, gaun putih masih sangat jarang dipakai.
Pada tahun 1500-an, biru adalah warna yang dominan, dengan bagian leher tertutup dan menggunakan ornamen yang sangat langka. Pada tahun 1600, tren bergulir menjadi gaun merah. Pada tahun 1700-an, nuansa warna ungu, pink, dan violet beserta korset dalam nuansa pastel pucat merupakan hal yang sangat modis.

Putih kembali menjadi andalan untuk gaun pernikahan setelah tahun 1840. Pernikahan Ratu Victoria dengan Albert dari Saxe-Coburg memiliki pengaruh yang besar dalam hal ini. Victoria memilih warna putih karena dia ingin membuktikan, dia dapat memimpin rakyatnya menuju penghematan. Sebab, saat itu, putih adalah warna yang paling murah, karena tidak perlu menggunakan pewarna untuk melukis kain. Selain itu, Ratu memiliki alasan lain, yakni tidak ingin mengubah renda putih yang sudah dipesan.
Setelah itu, meski banyak pengantin terus berpakaian dalam warna lain, Ratu telah meluncurkan sebuah tren yang secara bertahap menjadi trademark gaun pengantin pada hari ini.

Tak seperti perkiraan orang, gaun putih bukanlah suatu perlambang kesucian. Di era ini, lebih dari 75% gaun pernikahan berwarna putih. Namun, dibanyak negara, putih bukanlah warna keberuntungan.
Di Tiongkok, sebuah gaun pernikahan boleh berwarna lain selain putih. Pasalnya, bagi warga Tionghoa, putih melambangkan kesedihan dan kemalangan. Dikatakan bahwa ketika pengantin memilih untuk memakai baju putih, itu artinya orangtua mempelai menentang pernikahan itu.
Lain lagi, di India, dapat diterima untuk mengenakan gaun pengantin putih, hanya jika diberikan aplikasi warna yang berbeda. Sebab, gaun putih menyeluruh dipercaya dapat mendatangkan ketidakbahagiaan. 

Jumat, 06 Maret 2015



Cincin pernikahan adalah salah satu simbol di dalam pernikahan menurut tradisi Kristen Barat.  Pertukaran cincin pernikahan di dalam prosesi pernikahan dilakukan pada saat pengucapan komitmen kedua mempelai untuk menjalani kehidupan bersama.  Meskipun demikian, cincin pernikahan bukanlah simbol utama sebab yang terpenting adalah pengucapan komitmen antara kedua mempelai tersebut .Pertukaran cincin pernikahan tersebut adalah simbol sekunder yang boleh ditiadakan.

Pemberian cincin semula berasal dari upacara pertunangan Romawi sejak abad pertama Masehi. Upacara pertunangan tersebut berisi pernyataan tentang janji untuk menikah pada masa depan. Pada masa itu, keterlibatan tradisi setempat masih kuat di dalam kekristenan yang tengah berkembang sehingga banyak unsur-unsur tradisi setempat yang masuk ke dalam ritus pernikahan Kristen. Salah satu unsur tradisi Romawi yang masuk ke dalam ritus pernikahan Kristen adalah prosesi pertukaran cincin pernikahan. Di dalam suatu garis besar tata pernikahan yang dibuat gereja pada abad ke-9, prosesi pemasangan cincin dalam pernikahan telah tercantum di dalamnya

Di dalam abad ke-10 dan ke-11 terdapat penambahan di dalam prosesi pemasangan cincin, yaitu pemasangan cincin disertai dengan pemberian berkat pada cincin. Mempelai pria memasangkan cincin kepada mempelai wanita seraya berkata,"Dia (menyebutkan nama mempelai perempuan) yang mengenakan cincin ini boleh berada di dalam damai, kehidupan, bertumbuh di dalam kasih, dan dikaruniakan umur panjang."Dengan demikian seolah-olah cincin memiliki makna dalam pernikahan sebagaimana konsekrasi roti dan anggur dalam Ekaristi.
Gereja-gereja Ortodoks Timur mempertahankan prosesi pertukaran cincin, seperti pertukaran janji dan cincin di ruang depan. Dengan demikian, jikalau pada abad ke-10 dan ke-11 cincin menjadi simbol berkat, maka pada gereja-gereja Ortodoks Timur, cincin menjadi simbol ikatan kedua mempelai melalui janji pernikahan
Pada masa Reformasi Gereja, muncul rumusan lain yang berasal dari Martin Luther, yaitu "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia" Ibadah pernikahan di gereja-gereja Protestan Indonesia hingga kini sebagian besar memakai rumusan ini atau yang serupa dengan ini.
Walaupun cincin banyak digunakan dalam liturgi pernikahan, namun bukan berarti semua gereja menyetujui penggunaan cincin dalam liturgi pernikahan. Kaum Puritan pada abad ke-17 menolak penggunaan cincin pernikahan. Mereka keberatan terhadap prosesi pertukaran cincin, dan juga unsur-unsur lain di dalam ibadah, sehingga menghilangkan prosesi tersebut dari ibadah pernikahan.Akan tetapi, sebagian besar unsur-unsur tersebut dipulihkan kembali pada tahun-tahun berikutnya.Keberatan tersebut wajar mengingat tujuan mereka adalah "memurnikan" Gereja Inggris pada saat itu dengan cara menyingkirkan segala hal yang berbau Romawi. Pada abad ke-18, John Wesley juga menghapus ritus penyerahan mempelai dan pemberian cincin. Akan tetapi, para penerus John Wesley memulihkan kedua ritus tersebut

Simbol berfungsi menghadirkan masa lalu pada masa kini. Dengan demikian, melalui cincin pernikahan pasangan suami-istri dapat mengingat cinta yang terjalin dan makna pernikahan yang telah mereka jalani. Cincin pernikahan tidak menjamin cinta dan kesetiaan suami-istri, namun cincin pernikahan menjadi simbol yang senantiasa mengingatkan dan membahasakan kerinduan mereka untuk selalu memperdalam cinta kepada pasangannya. Secara populer ada makna-makna lain yang diberikan kepada cincin pernikahan, misalnya sebagai penanda akan status pemakainya selaku suami-istri, atau perlambang ikatan pernikahan yang tiada akhirnya seperti bentuk cincin yang bulat dan tak berujung.

Rabu, 04 Maret 2015

Image result for tebing tinggi sumut
Kota Tebing Tinggi adalah salah satu kota madya yang ada di sumatra utara. Kota tebing tinggi merupakan kota yang sangat penting , karna merupakan kota persimpangan. Dimana kota ini menjadi jalur segitiga. Yaitu menuju kota medan , menuju kota siantar ( pintu masuk ke danau toba ) , dan menuju kisaran ( kabupaten asahan ). Kota tebing tinggi berkembang dengan sangat pesat karna kondisi tersebut. Dimana kota ini merupakan kota tempat berkumpulnya pendatang. Kota tebing tinggi juga terkenal akan kue pia dan lemangnya.

Dimula tahun 1607 dibawah kepemimpinan Iskandar Muda,  Aceh semakin berjaya. Ia menaklukkan Sumatera Timur, Tanah Melayu hingga Melaka  guna menguasai hasil bumi untuk ekspor.
Aksi penjajahan ini menurunkan pembesar kerajaan, misalnya Ulèëbalang ke wilayah Sumatera bagian timur.  Sebut saja dua bangsawan Aceh beserta rombongan. Satu Ulèëbalang kelak menjadi zuriat Datuk Paduka Raja Batangkuis Kesultanan Serdang, ialah Ulèëbalang Lumu. Sedang satu bangsawan belia mendarat di Bandar Khalifah bernama Umar.
Tidak cukup menaklukkan Bandar Khalifah, Umar  menyusuri pedalaman di hulu Raya. Saat di hutan Tongkah, ia bertemu dengan rombongan Raja Tongkah bernama Guk Gukber-clan Saragih  yang sedang berburu pelanduk. Sekarang Tongkah ini bernama Kampung Muslimin dekat Nagaraja kecamatan Tapian Dolok (Perbatasan Serdang Bedagai dan Simalungun). Salak anjing buruan tak berani menggigit Umar, karena Umar seperti mampu menundukkan anjing menyalak. Raja itu terkagum-kagum melihat sosok Umar, lalu mengangkatnya menjadi putera angkat, karena Raja itu belum memiliki keturunan.
Sebagai anak dari ‘rumpun buluh’ (istilah lain untuk menyebut anak yang diangkat bukan dari pemberian orang tua kandungnya langsung, namun dianggap anak yang diutus Tuhan), kehadiran Umar ternyata membawa tuah, istri raja akhirnya melahirkan. Anak yang dilahirkan tersebut dinamai Raja Betuah Pinangsori.
Di wilayah Tongkah ini, diketahui adanya puing-puing peninggalan zaman Hindu purba, Rajanya pernah membantu temannya bernama Peresah untuk merebut tahta Kerajaan Nagur (Kerajaan sezaman Aru).
Ringkas kisah, Umar akhirnya kembali melanjutkan perjalanannya ke hilir. Menyusuri hutan Tongkah menuju wilayah Bajenis (kini Kota Tebing Tinggi). Di wilayah yang berpadang di tempat tersebut, dia memulai membangun kekuasaan dengan gelar Baginda Saleh Qamar pada 1630. Inilah awal berdirinya Kerajaan Padang, awal mula pemerintahan di Tebing Tinggi dan sekitarnya. Dia mangkat pada 1640.
Dari salinan data yang berasal dari naskah tua dari Zuriat Kerajaan Padang Tebingtinggi yang aslinya ditulis dengan aksara arab berbahasa Melayu asal-usul berdirinya Kerajaan Padang, bercerita bahwa keturunan raja di negeri Padang yakni turunan dari sebuah wilayah di hulu raya.
Pada zaman dahulu adalah bangsawan bernamanya  Guk Guk, dia pergi berburu pelanduk ke hutan, karena istrinya sedang hamil dan mengidam ingin memakan pelanduk, maka pergilah Guk Guk bersama orang kepercayaan kerajaan dan masyarakatnya membawa anjing buruannya. Namun tak seekor pelanduk atau kancil yang dapat, tetapi ketika hendak pulang ke kampung, anjing pemburunya tiba-tiba menyalak melihat batang buluh beruas besar. Buluh itu kemudian dibawa pulang ke rumah. Saat itu juga Raja Guk Guk melihat istrinya melahirkan anak laki-laki kemudian diberi nama Raja Betuah Pinang Seri. Secara bersamaan Raja Guk Guk dikejutkan dengan kemunculan anak laki-laki yang ada di dalam bambu besar yang dibawanya tadi. Anak yang ada di dalam bambu itu kemudian diberi nama Umar Baginda Saleh (pendiri Kerajaan Padang). Karena terjadi perselisihan antara keluarga, maka Umar Baginda Saleh merantau ke hilir hingga menetap di wilayah Tebingtinggi sekarang yaitu di  Bajenis Tebingtinggi.
John Anderson, tentang Kuala Padang menulis: a considerable  sized river. This is an independent state. Radja Bidir Alum, the present chief, has reigned nineteen years. His son is Radja Muda Etam. The two principle villages are Bandar Khalifah, containing 500 inhabitants, and Bundar Dalam, 600 Malays. There are about 3000 triebe Kataran in the country. The first village is half a tide up.
Berikut urutan Raja-Raja di Kerajaan Padang:
  • Tuanku Umar Baginda Saleh 
(+/- 1630 - 1640)
  • Marah Sudin
  • Raja Saladin
  • Raja Adam
  • Raja Syahdewa
  • Raja Sidin
  • Raja Jamta Melayu  gelar
Raja Tebing Pangeran (1806-1853)
  • Marah Hakum gelar Raja Geraha (1853-1870)
  • Tengku Haji Muhammad Nurdin gelar Maharaja Muda Wazir Negeri
Padang 1870-1914). Pemangku: Tengku Abdurrahman (Berahman), dengan ekspansi Deli dalam pemerintahan langsung yang menghunjuk wakil Deli yaitu Tengku Sulaiman (1885-1888). Tengku Ibrahim dan Tengku Djalaluddin - Tengku Temenggung Deli (Pemangku 1914-1926).
  • Tengku Alamsyah gelar Tengku Maharaja Bongsu (1926-1931).
  • Tengku Ismail (1931-1933).
  • Tengku Hassim (Tengku Hassim lahir pada 29 Januari 1902 di
Bandar Sakti, menjabat pada1933-1946)
  • Tengku Izhanolsyah (wafat tahun 1982)
  • Tengku Nurdinsyah al-hajj gelar Tengku Maharaja Bongsu (2004 –
sekarang)
Tuanku Umar Baginda Saleh  yang membuat istana di Bajenis – Tebing Tinggi, memiliki 4 putra yaitu Marah Ledin, Marah Sudin, Marah Alimaludin, Marah Adam; serta seorang putri, yaitu  Raja Zaenab yang menikah dengan orang Barus. Setelah Tuanku Umar Baginda Saleh  mangkat 1640, Raja beralih kepada Marah Sudin.
Marah Alimaludin memperluas wilayah di sekitar Pabatu hingga watas Dolog Marlawan. Masa itu Marah Adam turut di Pabatu. Putra Marah Sudin, yaitu Marah Saleh Safar membentuk wilayah Mandaris hingga watas Tanjung Kasau. Putra yang lain, Sutan Ali menguasai wilayah Bulian. berikutnya beraja pula Marah Saladin yang terpusat di Bulian. Di zamannya terkisah banyak kejayaan, meski umur dia tidak panjang. Setelah itu dirajakan Marah Adam, dan 1780 berganti ke Syahdewa, selanjutnya Raja Sidin,serta Raja Jamta Malayu gelar Raja Tebing Pangeran. 
Di masa Raja Jamta Melayu yang sewaktu kecil disebut Marah Titim inilah terbentuk negeri yang bernama Tebing Tinggi hingga dia bergelar Raja Tebing Pangeran. Di masa dia 1806 - 1853, Tebing Tinggi banyak berbenah sebagai pusat perdagangan dan tata nilai lainnya.
Di zaman Raja Pangeran  ini, banyak berdatangan orang luar Tebing Tinggi untuk berdagang di Tebing Tinggi, seperti berdagang Getah Balata, Rotan dan lainnya.
Di zaman ini pula dibangun pelabuhan armada laut di Bandar Khalifah. Karena Kerajaan Padang yang berpusat di Bulian – Tebing Tinggi menjadi makmur, Deli mulai ingin mengadakan ekspansi. Menurut catatan; Jamta Malayu atau Raja Tebing Pangeran mengajak salah seorang putranya Raja Syah Bakar (dialek tempatan menyebut dengan: Raja Syahbokar)  untuk membantu dia mengatasi upaya ekspansi Deli 1853. Deli dengan bantuan Bedagai melakukan penyerangan, yang juga melibatkan Panglima Daud, seorang bangsawan kesatria berdarah Bugis.
Raja Padang memimpin perlawanan, peperangan hingga Deli; Bedagai sebagai sekutunya sangat kewalahan. Peperangan menghitam karena menganak sungai yang kering, hingga tempat itu selanjutnya lebih popular disebut Sungai Berong (Berong = Hitam – pinggiran luar Tebing Tinggi).
Dalam  sebuah referensi, Titim atau  Jamta Malayu gelar Raja Tebing Pangeran gugur di tangan Panglima Daud. Sumber lain mengatakan bahwa Raja Tebing Pangeran turut gugur di mata keris milik Kerajaan Padang yang direbut Panglima Daud di Kampung Juhar – Bandar Khalifah.
Selanjutnya Kerajaan Padang dipimpin  Marah Hakum gelar Raja Geraha  yang dibantu pula oleh para pembesar, sebut saja Orang Kaya Bakir yang sebelumnya sudah memegang jabatan Bendahara. sebutan Raja Geraha bagi Marah Hakim adalah, karena ia  dari zuriat semenda , sebab ayahandanya adalah berasal dari bangsawan Barus.
Di zaman Raja Geraha 1853 – 1870 ini, Raja mengangkat kerapatan ‘Orang-Orang Besar’ yang dianggapnya berjasa di Kerajaan Padang – Tebing Tinggi, untuk membantu kepemerintahannya, Misalnya Tengku Bendara, Tengku Penasihat, Datuk Penggawa, Datuk Syahbandar, Tumenggung, Tungkat, Mufti, Penghulu, dan lainnya. Tampak nama-nama Tuan Rambutan, Orang Kaya Syahimbang, Datuk Alang dan lainnya.
Pada 6 Oktober 1865, residen Riau yaitu E Netscher atas nama Gubernemen mengeluarkan akta yang menetapkan daerah taklukkan (kewaziran) Kesultanan Deli yaitu Kerajaan Padang, Kerajaan Bedagai, Denai dan Percut. Raja Geraha tidak setuju, kemudian berhenti dan digantikan puteranya Marahuddin, oleh Deli diberi gelar Tengku Maharaja Muda Wazir Padang. Sedang Orang Kaya Majin gelar Indera Muda Wazir Bandar Khalifah yang menjabat selama 7 tahun lalu wafat dan digantikan puteranya Muda Indera.
Di masa pemerintahan Marahuddin gelar Tengku Haji Muhammad Nurdin (1870 – 1914), banyak terjadi kerjasama dengan Raya dan lainnya. Meski Deli menganggap dia sebagai Wazir Deli dengan gelar Maharaja Muda, namun Raja Raya sangat mengakui penuh status raja dia; bahkan Raja Raya banyak belajar sistem pemerintahan kepada kerajaan Padang, di satu sisi kerajaan Padang memperoleh bantuan pasukan dari Raya. Walau pernah terjadi kisah, saat utusan Tengku Muhammad Nurdin datang ke Raja Raya – Rondahaim, dengan membawa buah tangan berupa gramafone, Raya Raya menolak mentah mentah buah tangan yang dianggapnya sebagai khazanah kolonial.
Wilayah Tongkah (Kampung Muslimin sekitarnya dekat Nagaraja ), oleh Tengku Muhammad Nurdin kembali dihidupkan, dengan mewazirkan Tengku Penasihat, yaitu Sortia - putra Jamta Melayu gelar Raja Tebing Pangeran. Tengku Sortia membawakan para pekerja penanam tembakau dari etnis china. Secara berkala Tengku Sortia tetap melaporkan kondisi perkebunan ke Bulian di Tebing Tinggi (ibu negeri kerajaan Padang) karena dia juga Tengku Penasihat, hingga perkebunan ini menjadi aset penting bagi kerajaan Padang hingga masuk revolusi sosial 1946. Di wilayah Tongkah ini, Sortia cukup disegani dan dianggap memiliki kharisma tersendiri, hingga masyarakat etnis Simalungun disana menggelarnya dengan ‘Parmata’ (memiliki mata bathin).
Padang juga lebih mengaktifkan perikanan di wilayah Bandar Khalifah sebagai pemasukkan lain selain tembakau dari wilayah Tongkah. Zuriat Raja Tebing Pangeran yang berada di Bandar Khalifah bekerjasama dengan kaum dari Orang kaya Majin gelar Indra Muda Wazir Bandar Khalifah, menghidupkan perekonomian kerajaan ini.
Tengku Muhammad Nurdin yang lahir 1836 dan mangkat pada 1918 ini, ingin agar Tengku Abdurrahman (Burahman), puteranya dari istri Haji Rahmah (Cik Puang Muncu clan Saragih Raya), untuk menikah dengan puteri Raja Syahbokar yang masih belajar di Makhtab Pagurawan, yang kemudian dibawa ke Bulian. Namun beberapa tahun kemudian datang Tengku Achmad - utusan Sultan Deli, untuk meminta puteri Raja Syahbokar.
Tengku Maharaja Nurdin awalnya menolak lalu dipanggil Sultan Deli ke Medan, tapi cuma bertemu orang besar bernama Tengku Usup. Karenanya pada 1885 Maharaja Padang – Tengku Haji Muhammad Nurdin diturunkan. Dia digantikan puteranya Tengku Burahman yang diawasi Tengku Sulaiman - Deli.
Muncullah pemberontakan yang turut melibatkan pasukan Rondahaim dari Raya. Belanda Menilai pemberontakan ini cukup membahayakan hingga 1888, Tengku Haji Muhammad Nurdin ditahtahkan kembali sebagai Maharaja Padang.
Pada 1914 Maharaja meminta berhenti karena uzur. Putera dia dari Puansuri Tengku Syarifah Jawiyah – Kedah, yaitu Tengku Alamsyah masih berhalangan, maka untuk sementara diangkatlah pejabat, yaitu Tengku Ibrahim dan Tengku  Jalaluddin - Tumenggung Deli, sampai Tengku Alamsyah berkebolehan. Tengku Alamsyah ditabalkan menjadi raja Kerajaan Padang dengan gelar Tengku Maharaja Bongsu, 1926. Meski saat Tengku Alamsyah dinobatkan menjadi Maharaja, Deli berpendapat bahwa turunan Jamta Melayu gelar Raja Tebing Pangeran lah yang berhak menjadi raja. selanjutnya menjadi raja Tengku Ismail (1932-1933) dan Tengku Hassim (menjabat pada1933 – hingga muncul revolusi sosial 1946).
Kerajaan Padang masa itu dihuni penduduk Melayu dan etnis pendatang. Hingga kini bukti-bukti multi etnisitas itu terlihat dari penamaan kampung-kampung yang ada di Kota Tebing Tinggi., seperti, Kampung Jawa, Kampung Begelen, Kampung Rao, Kampung Mandailing, Kampung Tempel, Kampung Batak dan Kampung Keling. Penamaan kampung yang terakhir ini berlokasi di pinggiran sungai Padang –saat ini terletak di Kelurahan Tanjung Marulak—menginformasikan bahwa pada masa Kerajaan Padang wilayah itu sudah di huni salah satu suku bangsa dari anak benua India. Bukti arkeologis keberadaan etnis anak benua India itu dengan pernah ditemukannya bangkai sebuah perahu bergayaHindu mengendap dari kedalaman sungai Padang di Desa Kuta Baru sekira lima tahun lalu. Namun sayang, bangkai kapal itu hancur karena tidak terawat.
Demikian pula dengan keberadaan Tionghoa telah ada seiring dengan perkembangan hubungan Kerajaan Padang dengan kerajaan lain. Tionghoa kala itu, banyak menghuni pinggiran muara sungai Bahilang.
Di samping kedua etnis ini, orang-orang Belanda juga belakangan menghuni Kerajaan Padang . Ini dibuktikan dengan adanya perkuburan mereka yang disebut Kerkof (kuburan) di Kampung Bagelen –sekarang di Jalan Cemara.
Beberapa kampung yang spesifik dari kegiatan penduduk kala itu juga masih terabadikan hingga kini, misalnya Kampung Bicara, Bandar Sono, Kampung Persiakan, KampungDurian, Kampung Jati, Kampung Sawo, Kampung Kurnia, Kampung Jeruk, Kampung Semut, Kampung Tambangan, Kampung Sigiling dan Kampung Badak Bejuang serta beberapa kampung lainnya.